Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

link facbook sate kempleng 8

klik disini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

profil

KISAH AWAL MULANYA SATE PAK KEMPLENG

Kisah tentang Sate Pak Kempleng ini adalah berawal dari seorang penjual sate yang dipanggil Pak Kempleng (yang memiliki nama asli Pak Sakimin). Setiap harinya Pak Kempleng menjajakan sate dengan menggunakan pikulan dan dijaja dari kampung ke kampung. Rute terakhir dari jualan Pak Kempleng setiap harinya adalah mangkal (berhenti) di alun-alun kota Ungaran. Setelah Pak Kempleng meninggal, salah seorang putranya, Sumorejo, memutuskan untuk meneruskan usaha almarhum ayahnya dengan berjualan sate berkeliling yang diberi label “Pak Kempleng”. Ternyata usaha yang dilanjutkan oleh Sumorejo ini berkembang pesat sehingga pada tahun 1986 memiliki tempat tetap di Jl. Diponegoro No. 256 ini. Saat ini rumah makan sate sapi Pak Kempleng ini dikelola oleh Hamzah, cucu Pak Sakimin. Sedangkan di lokasi yang tidak jauh juga terdapat Rumah Makan Sate Sapi Pak Kempleng 2 dan Rumah Makan Sate Sapi Pak Kempleng 3 yang dikelola oleh saudara-saudara dari Pak Sakimin.

Menurut informasi, untuk menjaga kualitas daging sate yang baik, maka suplai daging diperoleh dari rumah potong hewan di daerah Salatiga. Sedangkan untuk proses pembakaran sate, digunakan arang kayu dan dikipas menggunakan kipas tangan.

Bagi Anda yang akan mengunjungi kuliner sate Pak Kempleng ini, agar mengunjungi Rumah Makan Sate Pak Kempleng 1. Karena di sini ada 3 rumah makan Sate Pak Kempleng, yaitu Sate Sapi Pak Kempleng 1, Sate Sapi Pak Kempleng 2 dan Sate Sapi Pak Kempleng 3. Namun yang paling enak adalah Rumah Makan Sate Sapi Pak Kempleng 1.

Harga satu tusuk sate adalah sebesar Rp 3.500.

Penilaian penulis terhadap kuliner yang satu ini adalah dengan score 80. Satenya cukup lezat, harum dan dagingnya sangat empuk. Bagi pembaca yang kebetulan sedang berada di Kota Ungaran, janganlah melewati kuliner yang satu ini. Lokasinya berada tepat di jalan dari Ungaran menuju Salatiga.

Satu hal yang menjadi nilai plus bagi rumah makan ini adalah ketika salah seorang saudara penulis yang alat-alat kosmetikanya tertinggal di toilet, ternyata masih dapat ditemukan pada keesokan harinya berkat para petugas yang jujur yang menyimpankan barang yang hilang tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS